Image of Kritik sastra feminis

Text

Kritik sastra feminis

Sastra selama ini seolah-olah ditujukan untuk oembaca laki-laki dan pereempuan “dipaksa” untuk membaca sebagai laki-laki. Namun, tidak semua sastra terwujud seperti itu. Kita patut sedikit lega dengan sastra Indonesia modern, yang dibela, dientaskan dari kondisi yang tersubordinasi, dan diberi kesempatan untuk menentukan dirinya sendiri. Hal ini menarik untuk diperhatikan dengan menganalisis Sitti Nurbaya melalui teori kritik sastra feminis, yang dapat menguji pembelaan perempuan dalam sastra Indonesia yang sekaligus membongkar prasangka gender dan subordinasi perempuan. Feminisme memperjuangkan dua hal yang selama ini tidak dimiliki kaum perempuan pada umumnya, yaitu persamaan derajat mereka dengan laki-laki dan otonomi untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya.

Ketersediaan
B210008877810 Sug kPerpustakaan Sasana Widyatama (800)Tersedia
B210008790810 Sug kPerpustakaan Sasana Widyatama (800)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
810 Sug k
Penerbit
Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR.,
Deskripsi Fisik
xv+350 hlm; 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
979-3237-16-3
Klasifikasi
810
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Teori Satra
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar
Anda harus login sebelum memberikan komentar