Text
Juru kunci makam
“Ayah Unggul seram.” Bahunya terangkat sejenak, mimik mukanya mengerut bergidik.
“Seram?”
Nadia tampak penasaran. “Seram bagaimana?”
“Menakutkan, maksudmu?” Sofi meralat.
“Iya. Seram, menakutkan. Pokoknya begitu.”
“Bagaimana kamu dapat menyimpulkan demikian?”
Donni menatap kedua temannya penuh rahasia.
“Ayahnya seorang juru kunci makam,” bisiknya
tertahan.
“Mereka sekeluarga tinggal di samping kuburan!”
Apa yang ada di kepalamu saat mendengar kata:
makam? Apakah kamu jadi ikut takut seperti Donni dan teman-temannya? Makam tak
selalu menakutkan kok. Tidak percaya? Baca aja kisah dalam buku ini! Dijamin
akan mendapat hikmah dan ilmu baru.
B220009677 | 813 Sin j | Perpustakaan Sasana Widyatama (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain